Surat kabar terkenal Amerika Serikat, Wall Street Journal (WSJ) beberapa waktu yang lalu mempublikasikan kehidupan para pengemis yang “Berdinas” di negeri Paman Sam tersebut.
Mungkin sebagian dari kita membayangkan bahwa hidup para pengemis tersebut pastilah GapTek alias Gagap Teknologi, seperti yang biasa kita lihat di pinggir-pinggir jalan, jangankan untuk membeli laptop, untuk makan saja mereka kesulitan, namun menurut WSJ, hal sebaliknya justru terjadi dimana beberapa pengemis di California juga memiliki dan menggunakan laptop dan internet untuk mengakses berbagai informasi melalui tempat tinggal mereka di bedeng, bawah jembatan dan sebagainya.
Seperti pengemis pada gambar diatas, ia tinggal di bawah jembatan San Fransisco, setelah seharian melakukan aktifitas sebagai pengemis, ia juga mengisi waktu luangnya (biasanya tengah malam) untuk mengakses internet guna mendapatkan informasi terbaru. Ia juga membuka beberapa akun di situs sosial seperti Facebook, MySpace dan Twitter.
Dirinya sudah tidak terlalu memperdulikan TV, Radio ataupun surat kabar. Dia hanya berusaha mencari sambungan Internet Wireless dimana dengan sambungan tersebut, ia bisa mengakses internet secara unlimited (tidak terbatas), dan gratis tentunya.
Lain lagi dengan pria dibawah ini, usahanya mengalami kebangkrutan beberapa tahun yang lalu sehingga ia tidak memiliki modal untuk melanjutkan usahanya. Ia lalu memilih bawah jembatan untuk meneruskan hidupnya. Di saat luangnya, ia masih sempat mengakses internet melalui laptop yang dibelinya saat ia masih bekerja.
Andaikan saja pengemis di Indonesia seperti ini.. :D
Sumber : http://www.kct-blog.com/pengemis-tercanggih-di-dunia-mainannya-laptop-internet-eui.html
0 comments:
Post a Comment