2 liter per hari, untuk Indonesia yang lebih sehat

Jika kita berbicara tentang air, maka kita juga harus berbicara tentang kehidupan di dalamnya. Ya, air merupakan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup manusia. Sekitar 70% atau dua pertiga dari bumi adalah air, bahkan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air.  Singkatnya, tidak ada air, maka tidak ada kehidupan. Menakutkan bukan?

Dalam bukunya yang berjudul "Anatomy & Physiology", Frederic H. Martini mengatakan bahwa 2/3 tubuh manusia terdiri dari air (H2O). Air itu di dalam tubuh akan melakukan berbagai peranan penting, antara lain :

1. Pelumasan. Air merupakan pelumas yang efektif di dalam tubuh. Seperti yang kita ketahui, organ di dalam tubuh kita berjarak sangat dekat antara satu dengan yang lainnya, bahkan beberapa di antaranya ada yang saling menempel. Disinilah air akan berperan dalam mengurangi dampak dari gesekan antar organ tersebut.
2. Pelarut. Air akan melarutkan zat-zat organik maupun anorganik yang masuk ke dalam tubuh kita, air akan memecah zat-zat tersebut agar dapat di edarkan ke seluruh tubuh.
3. Kapasitas panas. Kapasitas panas adalah kemampuan untuk menyerap dan mempertahankan panas. Disini air di dalam tubuh kita akan berperan sebagai penyimpan panas saat kondisi lingkungan dingin dan akan menjadi pendingin saat kondisi lingkungan panas.
4. Reaktivitas. Air juga ikut berperan dalam beberapa reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh, salah satu contohnya adalah reaksi hidrolisis (reaksi penguraian garam mineral di dalam tubuh dengan bantuan air)

Untuk itulah belakangan ini gencar di serukan "2 liter per hari". Untuk apa?

Ya, seperti yang sebelumya kita bahas, manusia adalah makhluk hidup yang sebagian besar tubuhnya terdiri dari air. Manusia tercipta berawal dari pertemuan sperma dan ovum yang kemudian mengalami proses menjadi janin, dalam kondisi janin, 100% tubuh manusia terdiri dari air, tahap selanjutnya adalah ketika manusia di lahirkan ke dunia. Pada tahap ini 95% tubuh manusia terdiri dari air. Dan ketika manusia tumbuh menjadi seorang anak-anak, 80% adalah air. Dan saat dewasa, tubuh manusia memiliki kadar air sebesar 70%.

Bagian tubuh kita yang mengandung kadar air paling banyak adalah otak dan darah. Otak memiliki kadar air sebanyak 90% dan darah memiliki kadar air 95%. Seperti yang kita ketahui, otak dan darah adalah dua bagian tubuh yang paling penting. Untuk itulah, jangan sampai tubuh kita kekurangan pasokan air agar otak dan darah kita tetap dapat berfungsi dengan normal.

Hal diataslah yang mendasari mengapa manusia harus mengkonsumsi air minimal 2 liter atau 8 gelas per harinya. Bahkan untuk seorang perokok, mereka harus mengkonsumsi air lebih dari 2 liter per hari. Air sebanyak itu akan digunakan tubuh kita untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui keringat, air seni, pernapasan dan proses eskresi lainnya.

Nah, disinilah sering kali muncul presepsi yang salah, kebanyakan orang beranggapan bahwa untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, akan lebih efektif jika mengkonsumsi minuman isotonik atau semacamnya, dengan alasan ion atau elektron memiliki peranan terpenting bagi metabolisme tubuh.

Akan tetapi riset telah membuktikan bahwa air yang kita minum akan di gunakan oleh tubuh kita dalam proses pembentukan ion atau elektron baru dalam tubuh. Oleh sebab itu, air lebih di butuhkan oleh tubuh kita di banding minuman isotonik dan sejenisnya.

Lalu apa yang akan terjadi jika kita kekurangan asupan air dalam tubuh?

Jawabanya sangat mengerikan!! Jika kekurangan air, maka tubuh akan menyedot air dari organ kita untuk menyeimbangkan diri. Dalam keadaan kekurangan cairan, tubuh akan mengambil air dari darah, sehingga hal ini mengakibatkan darah kita menjadi kental dan alirannya menjadi tidak lancar. Ketidaklancaran aliran darah ini akan mengakibatkan tugas darah dalam menyuplai oksigen dan nutrisi menjadi kacau. Salah satu peranan penting darah adalah menyuplai oksigen dan nutrisi ke otak. Otak merupakan organ yang paling memerlukan asupan oksigen dan nutrisi, dan jika otak tidak mendapat asupan tersebut, akan menyebabkan daya konsentrasi kita menurun. Lebih parah dari itu, darah yang kental dan tidak lancar dapat mengakibatkan penyakit ginjal.

Mengapa demikian?

Seperti yang kita pelajari dalam biologi, fungsi ginjal adalah untuk menyaring darah. Darah yang kental membuat kerja ginjal menjadi berat, hal ini dapat mengakibatkan perobekan pada glomerulus ginjal. Jika sudah dalam keadaan ini, air seni akan berubah menjadi merah (jika sudah parah), dan akan berwarna seperti air teh (jika baru mendekati tahap parah). Jika hal ini berlangsung secara terus menerus, akan tiba saatnya harus dilakukan pencucian darah secara rutin, karena sistem penyaring darah dalam tubuh sudah tidak berfungsi lagi. Tentu harus keluar uang lebih banyak bukan? Biaya sekali cuci darah kurang lebih sebesar Rp. 500.000, dan harus dilakukan seminggu sekali. Padahal kita bisa terhindar hanya dengan meminum air mineral 2 liter per hari, dengan biaya kurang dari Rp. 5000. Berarti dalam satu minggu, kita hanya mengeluarkan biaya Rp. 35.000 saja.

 Dalam riset epidemiologi kemih juga di dapatkan bahwa untuk mencegah terbentuknya batu di dalam saluran kemih, manusia harus mengeksresikan urine minimal 2 liter per harinya. Untuk dapat menghasilkan urine sebanyak ini, kita harus mengkonsumsi minimal 2-3 liter air per harinya.

Jenis minuman juga sangat berpengaruh dalam proses pembentukan batu di saluran kemih, minuman bersoda dan bir, justru akan meningkatkan resiko terbentuknya batu di saluran kemih. Sebaliknya, jika kita mengkonsumsi air dalam jumlah yang cukup, kita akan terhindar dari resiko terbentuknya batu pada saluran kemih.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa air sangat di perlukan oleh tubuh kita agar tetap stabil dan tetap dalam kondisi yang prima. Ironisnya, masih banyak masyarakat kita yang mengabaikan hal penting ini.

Jadi, sudahkan anda meminum 2 liter air hari ini??