Kendati hingga saat ini masih menjadi polemik, namun PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin yakin dualisme kompetisi akan mampu diselesaikan. Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, merasa optimis Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) akan dapat dilebur menjadi satu kompetisi baru yang lebih baik dan lebih profesional.
Halim Mahfudz mengakui, untuk mewujudkan penyatuan kompetisi
memang cukup sulit. Pasalnya, kedua pihak masing-masing punya prinsip
dan visi serta misi tersendiri yang harus dicari jalan tengahnya agar
bisa bersatu. Meskipun demikian, Halim Mahfudz tetap optimis penyatuan
kompetisi akan bisa terwujud.
“Pembahasan ini memang alot, sebab tidak mudah menyatukan
visi dan misi dari kedua belah pihak.
Namun, saya optimis keduanya
mampu mendapatkan solusi sebelum waktu yang sudah ditentukan habis,”
tandas Halim Mahfudz di Jakarta belum lama ini.
Apa yang dikatakan oleh Halim Mahfudz ternyata diiyakan oleh Joko Driyono
selaku CEO PT Liga Indonesia yang menaungi ISL. Diakuinya, jalan menuju
penyatuan kompetisi memang agak berliku, namun hingga saat ini masih
diupayakan. Evaluasi terhadap kelebihan dan kekurangan masing-masing
kompetisi pun dilakukan untuk mewujudkan satu kompetisi baru yang lebih
baik.
“Penggabungan kompetisi memang tidak bisa datang secara
tiba-tiba. Hal mendasar yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi
terhadap kekurangan dua kompetisi,” ujar Joko Driyono yang juga tercatat
sebagai anggota Joint Committee (JC) dari KPSI ini.
Persoalan keuangan tim adalah salah satu masalah yang paling krusial
di kompetisi musim lalu. Baik klub peserta IPL maupun ISL banyak yang
terlilit masalah finansial. Oleh karena itu, di kompetisi baru nanti,
setiap tim harus memenuhi standarisasi yang bakal segera dirumuskan,
termasuk mengenai pendanaan dan keuangan klub.
“Salah satu poin penting yang akan kembali kami bahas
yakni seputar standarisasi klub yang bisa mengikuti kompetisi baru,”
pungkas Joko Driyono.
0 comments:
Post a Comment